Bank Indonesia Diperkirakan Tahan Suku Bunga di 5,50% pada 18 Juni

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 5,50% dalam pengumuman yang dijadwalkan pada Rabu, menurut jajak pendapat Reuters yang dilakukan pada 9-16 Juni. Dua pertiga dari 31 ekonom yang disurvei memperkirakan tidak akan ada perubahan, sementara sisanya memperkirakan adanya pemangkasan.

Keputusan BI akan diumumkan hanya beberapa jam sebelum bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, mengadakan pertemuan pentingnya. Dalam situasi ini, BI diperkirakan akan tetap memprioritaskan stabilitas nilai tukar rupiah, yang telah menguat hampir 4% sejak awal April.

Sementara itu, The Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunganya hingga setidaknya September, di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan tarif dagang dari Presiden AS Donald Trump dapat memicu inflasi.

Dari 31 ekonom yang disurvei, 21 menyatakan bahwa BI kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga acuan reverse repo tujuh hari di angka 5,50% pada akhir pertemuan dua harinya. Sementara itu, 10 ekonom memperkirakan akan terjadi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, meningkat tajam dibandingkan hanya tiga ekonom dalam jajak pendapat bulan Mei.

Lavanya Venkateswaran, ekonom senior ASEAN dari OCBC Bank, menjelaskan bahwa ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga cukup terbatas, terutama jika ingin menjaga selisih suku bunga dengan AS. “Pemangkasan suku bunga berturut-turut bisa memberikan sinyal urgensi yang tidak diinginkan terkait perlambatan ekonomi, yang justru dapat memperburuk sentimen pasar dan menekan nilai tukar,” katanya.

Bulan lalu, BI memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang melambat. Namun, langkah lanjutan dianggap berisiko menimbulkan kekhawatiran pasar terhadap arah kebijakan moneter BI.

Selain itu, beberapa ekonom memperingatkan bahwa ketegangan geopolitik di Timur Tengah bisa meningkatkan sikap menghindari risiko secara global. Hal ini dapat mendorong arus modal keluar dari pasar negara berkembang seperti Indonesia dan menambah tekanan terhadap rupiah.

Dari 28 ekonom yang memberikan pandangan jangka menengah, 14 di antaranya memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga ke 5,25% pada akhir kuartal berikutnya. Delapan ekonom bahkan memperkirakan suku bunga akan turun ke level 5,00% atau lebih rendah, sementara enam lainnya memprediksi tidak ada perubahan.