MIRIS, Jonathan Tanuwidjaja Korban Pemukulan Oleh Oknum Suruhan Eddy Hartono Tanuwidjaja Kembali Buat Laporan Ke Polres Melawi
KOPATAS.NEWS || Melawi, Kalbar – Sungguh Miris kejadian yang menimpa Jonathan Tanuwidjaja ( Jojo ), Direktur PT Infinitas Merah Putih (PT IMP) dimana dirinya mengalami pemukulan pada hari Jumat, (21/06) siang oleh oknum penjaga portal yang diduga kuat orang suruhan Eddy Hartono Tanuwidjaja ( Asang ).
Dimana Oknum penjaga yang diduga melakukan pemukulan tersebut bukan merupakan karyawan PT. IMP ataupun yang berhak atas kepemilikan lahan sawit tersebut dan sepertinya mereka adalah orang-orang suruhan Asang.
Keterangan Poto : Lingkar Hijau Diduga Pelaku Pemukulan
Jonathan Tanuwidjaja korban pemukulan tersebut kepada awak media menyampaikan, saat itu kejadian tersebut dirinya hendak melakukan panen buah sawit di kebun milik PT.IMP yang ia Kelola. Namun saat hendak membuka portal dirinya didatangi oleh beberapa oknum penjaga yang mencoba menghalanginya.
“Hari itu saya pergi ke kebun yang berada di Dusun Sebaju untuk melakukan panen. Awalnya kebun itu milik keluarga, namun kami tingkatkan menjadi Perusahaan di tahun 2021 dengan nama PT. IMP dan saya sebagai pemilik saham terbanyak di perusahaan ini,” terang Jonathan.
Masih menurut Jonathan, yang akrab dipanggil Jojo ini, pada saat sampai ke lokasi karena tidak memiliki kunci, dirinya membuka portal tersebut dengan cara menggergaji rantai portal agar bisa terbuka dan melakukan panen buah sawit yang merupakan haknya. Namun saya di halangan – halangi oleh belasan orang yang diduga merupakan orang suruhan Asang.
“Sebelum pemukulan terjadi sempat cek cok mulut antara saya dengan sekelompok oknum penjaga portal tersebut. Pada saat terjadi adu mulut antara saya dengan orang -orang penjaga portal tiba-tiba salah satu dari mereka datang dan langsung memukul wajah saya tepat di rahang kanan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Jojo, atas kejadian pemukulan yang dialaminya, Ia pun langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Mapolres Melawi. Ia berharap Polres Melawi dapat menindaklanjuti laporannya tersebut sesuai ketentuan dan hukum yang berlaku.
“Saya juga sudah melakukan visum di dua (2) rumah sakit yang ada di Melawi yakni di RSUD Melawi dan di Klinik Bunda Jaya untuk melengkapi laporan dan tinggal menunggu hasilnya,” terang Jojo.
Selain itu dikatakan Jojo dengan kejadian yang dialaminya tersebut, Ia dan keluarganya merasa terancam keselamatannya. Dimana sebelumnya, pada Selasa, (22/08/2023) lalu kejadian serupa juga pernah dialami oleh Jojo dan telah dilaporkan kepada Polres Melawi. Namun hingga kini proses laporannya tersebut belum ada kejelasan.
“Pada saat di lokasi kejadian, saya juga mendapatkan ancaman oleh beberapa orang yang menjaga portal jika saya datang kembali untuk melakukan panen buah sawit,” ungkapnya.
Sementara itu Rita Tjung menegaskan, dirinya selaku orang tua Jonathan Tanuwidjaja ( Jojo ) tidak terima atas atas kejadian yang menimpa Jojo dan berharap kasus ini mendapat perhatian tegas dari Polres Melawi, sehingga ke depan tidak ada lagi korban kasus ringan seperti ini terulang kembali.
“Negara kita negara hukum, tentu ada prosedur hukum yang berlaku. Kami percayakan sama hukum saja saya berharap kasus ini menjadi atensi Kapolres Melawi,” harapnya.
Jojo sudah dua kali mengalami peristiwa kekerasan ini dimana sebelumnya dilokasi yang sama Jojo telah mengalami dugaan penganiayaan oleh Asang ( Ayahnya kandungnya sendiri) dan sekarang mengalami pemukulan oleh oknum yang diduga orang suruhan Asang.
” Sudah dua kali Jojo mengalami dugaan penganiayaan ini, saya minta Kapolres Melawi untuk mengusut tuntas dan memproses hukum pelaku pemukulan tersebut,” pungkas Rita.
( Lilik Hidayatullah )