Teruslah Berbuat Baik, Karena Sekecil Apapun Perbuatan Baik akan Ada Balasan Yang Setimpal

0

Cerita Inspiratif || Kopatas.News – Saya mendapatkan kisah ini dari seorang teman yang sedang terjebak kemacetan parah di kotanya pagi tadi. Kisah sederhana ini mengandung hikmah yang luar biasa bagi saya. Yuk kita simak sama-sama :

Suatu hari saya naik angkutan kota dari Darmaga menuju Terminal Baranangsiang, Bogor. Pengemudi angkotnya seorang anak muda. Di dalam angkot duduk tujuh orang penumpang, termasuk saya. Masih ada lima kursi lagi yang belum terisi.

BACA JUGA : https://kopatas.news/2023/01/09/kebaikan-terkecil-tukang-cat-dalam-bekerja-telah-menyelamatkan-anak-anak-yang-memberi-upah-kepadanya/

Sepanjang perjalanan, angkot-angkot saling mendahului untuk berebut penumpang. Ada pemandangan aneh yang saya lihat. Di depan angkot yang kami tumpangi, ada seorang ibu dengan tiga orang anak remaja berdiri di tepi jalan. Tiap ada angkot yang berhenti di hadapannya, dari jauh kami bisa melihat si ibu berbicara kepada sopir angkot, lalu angkot itu melaju kembali tanpa membawa mereka berempat. Kejadian ini terulang beberapa kali.

Ketika angkot yang kami tumpangi berhenti, si ibu bertanya, “Dik, lewat terminal bis ya?”
Si sopir tentu saja menjawab, “Ya.”
Anehnya, ibu itu tak segera naik. Ia bilang, “Tapi, saya dan ketiga anak saya ini nggak punya ongkos.”

Sambil tersenyum, sopir angkot yang saya naiki ini menjawab, “Nggak apa-apa, Bu, naik saja!”
Ketika si ibu tampak ragu-ragu, si sopir mengulangi perkataannya, “Ayo Bu, naik saja! Nggak apa-apa…”

Terus terang, saya terpesona dengan kebaikan sopir angkot yang masih muda itu. Bagaimana tidak? Di saat jam sibuk dan angkot lain saling berlomba untuk mencari penumpang, tetapi si sopir muda ini malah merelakan empat kursi penumpangnya untuk si ibu dan anak-anaknya.

Ketika sampai di terminal bis, empat penumpang gratisan ini turun. Si ibu mengucapkan terima kasih kepada sopir. Di belakang ibu itu, seorang penumpang pria turun dan membayar ongkos angkot dengan tiga lembar uang lima ribuan. Si sopir seketika mencari kembalian karena ongkos angkot hanya tiga ribu perak. Namun penumpang pria ini bilang bahwa uang lima belas ribu itu untuk ongkos dirinya dan keempat penumpang gratisan tadi.

“Teruslah jadi orang baik ya, Dik,” ujar pria tersebut kepada si sopir angkot baik hati ini.

Sore itu saya benar-benar dibuat kagum oleh kebaikan-kebaik an kecil yang saya lihat. Seorang ibu miskin yang jujur, seorang sopir yang baik hati dan seorang penumpang yang budiman. Mereka saling mendukung untuk kebaikan…

Subhanallah…

Sumber : Akun FB Othman Abudan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *