Manfaat Lidah Buaya Bagi Kesehatan dan Kecantikan                        

KOPATAS.NEWS II DUNIA HERBAL – Tanaman lidah buaya alias Aloe vera (Aloe vera L.) adalah sejenis tumbuhan asli Afrika Selatan, Madagaskar dan Arabia.  Umumnya, tanaman ini tumbuh di area beriklim tropis kering, seperti Indonesia.

BACA JUGA : https://kopatas.news/2022/12/27/apa-ulasan-dokcan-riris-tentang-tanaman-anting-anting-yang-banyak-tumbuh-dikekosongan-rumput/

Kata Aloe Vera’ berasal dari bahasa Arab ‘Alloeh’ yang artinya zat pahit yang bersinar,   karena cairan pahit yang ditemukan di daun, dan Vera dalam bahasa Latin berarti “benar”(Savitri D.A., et. al.,2022).

Hanya 3 jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersil di dunia, yakni: Curacao aloe (Aloe barbadensis Miller), Cape aloe (Aloe ferox Miller), dan Socotrine (Aloe perryl baker). Dari ketiga jenis tersebut yang banyak dimanfaatkan adalah species Aloe barbadensis Miller yang ditemukan oleh Philip Miller. Sedangkan jenis yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah Aloe chinensis Baker, yang berasal dari China, tetapi bukan tanaman asli China. Ciri-ciri tanaman ini adalah bunga berwarna oranye, pelepah berwarna hijau muda, pelepah bagian atas agak cekung dan mempunyai totol putih di pelepahnya ketika tanaman masih muda (Ni Pradnyani, 2018).

Manfaat Lidah buaya bagi manusia sudah terbukti sejak ribuan tahun lalu. Oleh karena itu, lidah buaya dikenal sebagai bahan obat tradisional dan kosmetika termasuk dalam bidang farmasi.

Tanaman dengan tekstur tepi bergerigi tersebut memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan pertama fungsinya sebagai pelindung dan juga tempat sintesis dari karbohidrat dan protein. Lapisan kedua disebut sebagai  lateks merupakan lapisan getah kuning yang pahit. Pada lapisan kedua ini, banyak mengandung antrakuinon dan glikosida yang sifatnya antioksidan bagi tubuh. Lapisan ketiga diisi oleh gel jernih yang mengandung 99% air. Adapun selain air, lapisan ketiga tersebut juga mengandung asam amino, glukomanan, lipid, vitamin dan sterol. Gel bagian terdalam yang berlendir, bersifat mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi, sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama (Wahjono & Koesnandar, 2002).

Komponen lidah buaya tersusun oleh 99,5% air dan dengan total padatan terlarut hanya 0,49%. Selebihnya, mengandung lemak, karbohidrat, protein dan vitamin (Kathuria et al, 2011).

Cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu aloin, emoidin, gum, dan unsur lain seperti minyak atsiri. Sedangkan unsur vitamin dan mineral di dalam lidah buaya dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium, dan Zinc.

Kandungan lidah buaya berdasarkan manfaatnya (Nurmalina, 2012) adalah sebagai berikut :

  1. Lignin mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi    sehingga memudahkan peresapan gel ke dalam  kulit,
  2. Saponin mempunyai kemampuan membersihkan dan     bersifat antiseptik, serta dapat menjadi    bahan  pencuci yang baik,
  3. Complex Antrakuinone  sebagai bahan laksatif, penghilang rasa sakit,             mengurangi racun, dan antibakteri,
  4. Antibiotik Acemannan sebagai antivirus, antibakteri, anti jamur, dapat    menghancurkan sel tumor, serta    meningkatkan daya tahan tubuh,
  5. Enzim Bradykinase, Karbiksipeptidase , mengurangi radang,     antialergi, dan dapat mengurangi rasa sakit.
  6. Glukomannan, Mukopolysakarida, memberi efek imonomodulasi.
  7. Tennin, Aloctin A, sebagai anti radang.
  8. Salisilat, menghilangkan rasa sakit dan anti radang
  9. Asam amino, bahan pertumbuhan dan perbaikan serta sumber energi. Lidah buaya mempunyai 20 dari 22 asam amino yang dibutuhkan oleh  tubuh.
  10. Mineral, memberikan ketahanan tubuh terhadap penyakit  dan berinteraksi dengan vitamin untuk                           melancarkan fungsi tubuh,
  11. Vitamin A,B1,B2, B6, B12, C, E, dan Asam  Folat, bahan penting menjalankan fungsi

tubuh agar  normal dan sehat.

Sedangkan kandungan enzim-enzimnya, antara lain amylase, catalase, cellulose, carboxypeptidase, carboxyhelolase, dan brandykinase, yang bermanfaat penting bagi metabolisme tubuh. Kandungan asam aminonya, yakni argine, asparagin, asparatic acid, analine, serine, valine, glutamat, threonine, glycine, lycine, yrozine, proline, histidine, leucine, dan isoliucine (Nurmalina, 2012).

Teori Kurnianto (2012) menegaskan pernyataan bahwa “lidah buaya mengandung Lignin yang mampu menembus dan meresap kedalam permukaan kulit. Lignin dinyatakan mampu menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, yang mengakibatkan  kulit menjadi  tidak kering,  melembabkan dan mengencangkan kulit“.

Lidah buaya dapat digunakan untuk merawat kulit wajah kering  karena memiliki manfaat lebih besar untuk kelembaban kulit dari pada untuk mencerahkan warna kulit, namun  demikian tingkat kecerahan kulit tetap dapat meningkat dengan perawatan yang intensif menggunakan masker lidah buaya. Dari suatu penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan masker lidah buaya yang mengandung pencerah warna kulit dapat membantu mencerahkan warna kulit.(Gita Fadhila Anzola, 2015, Pengaruh penggunaan masker lidah buaya terhadap perawatan kulit wajah kering)

Dari penjelasan di atas, menyatakan bahwa tanaman yang dapat merupakan salah satu pilihan sebagai obat, suplemen, kesehatan tubuh dan menjaga kecantikan wajah  adalah  tanaman lidah buaya yang mengandung banyak manfaat.

(@RWd)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: